"Selamat malam mbah"
"Malam, ada keperluan apa kemari anak Muda?"
"Saya mau minta bantuan mbah"
"Bantuan apa itu?"
"Berat rasanya menyampaikannya mbah, ada rasa malu dan takut mbah ketawain"
Mbah bomb manggut manggut mendengar jawaban pasiennya, dipanggilnya Liayulia sang asisten.
"Ada apa mbah? Tumben manggil saya, kangen ya mbah?"
"Iya, mbah Kangen pengen nyuruh kamu menyeduh ramuan nomer 3"
"Berapa poci mbah?"
"Cukup 1 aja"
Lia segera berlalu sambil kedip kedip pada mbah yang lagi sibuk bakar menyan alaska.
"Mbah, kenapa tuh mata asisten mbah berkedip kedip?" Sipasien mulai heran dan bertanya
"Ooo...itu efek dari pancaran aura mbah"
"Wuihhhh...hebat, aura apaan namanya mbah?"
"Aura kasih cu, O yaa...nama lu siapa?"
"Nama saya Tiny mbah"
Mbah manggut manggut lagi, sementara itu Lia datang membawa sebuah poci yang berisi ramuan permintaan mbah.
"Silakan lu minum Tin, ramuan itu bisa membuat rileks dan gak malu malu lagi buat menyampaikan keluhan pada mbah"
"Tapi mbahhh..."
"Kagak pake tapi apalagi tape, Lu minum aja"
Mbah langsung memerintahkan Tiny tanpa mau mendengar alasannya, melihat mbah yang udeh pelintir kumis mau gak mau Tiny pun meminum ramuan pemberian mbah bomb.
"Rasanya bener bener uapikk tenan mbah"
Tiny mengomentari rasa ramuan ajaib mbah bomb tanpa basa basi mengacungkan kedua jempolnya.
"Pasti dong, itu ramuan racikan mbah yang terbuat dari bahan bahan yang bermutu tinggi dan diolah secara alami" (kayak iklan aja)
Mbah bomb mulai promosi sambil mengedip pada Lia yang duduk disampingnya.
"Dengan bahan apakah ramuan itu dibuat mbah?"
"Bahan bahannya dirahasiakan demi kenyamanan Tin, sekarang sampaikan keluhan lu ke Mbah"
"Gini mbah, maksud kedatangan saya kemari adalah minta dilancarkan jodoh, udeh 55 taon tapi saya belom laku juge mbah"
"Ckckckck....Itu mah gampang Tin, apakah ada permintaan yang lain Tin?"
"Ada mbah, saya pengen ganteng....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar